Abdu wahab meminta wasiat dari ayahnya,yaitu Syaikh Abdul
Qodir Jaelani,saat itu beliau dalam keadaan sakit yang membawanya kepada
kematian.Maka beliau mengatakan: Hendaklah engkau bertakwa kepada Allah dan
taat kepadanya. Jangan merasa takut terhadap seorang pun.Jangn pula menaruh
rasa harap kepada siapa pun.Pasrahlah segala kebutuhanmu kepada Allah Swt.dan
mintalah hanya kepadanya.Jangan meyakini dan percayalah kepada selain Allah
jangan bersandar kepadanya,Tauhid! Tauhid !Tauhid itulah asa segala sesuatu.
Masih dalam
sakitnya beliau masih sempat memberikan nasihat,”Apabila hati telah benar
bersama Allah Swt,tidak aka nada ruang kosong melainkan dipenuhi olehnya.Aku
adalah isi bukan cangkang.”Beliau juga mengatakan kepada anak-anaknya,”Menjauhilah
dariku.Aku hanya bersamamu secara lahir,dan bersama selainmu secara
batin.Perbedaan antra aku,dirimu dan orang lain adalah seperti perbedaan langin
dan bumi.Jangan memperasamakan aku dengan seorang pun,dan jangan mempersamakan
orang lain denganku.Telah ada di sisiku selain dirimu, berilah tempat duduk
untuk mereka dan tunjukanlah sopan santun kepada mereka.Disini terdapat Rahmat yang
besar,jangan mempersempit tempat mereka.
Salah seorang
putra beliau mengatakan bahwa Syaikh mengatakan,”Wa’alaikum salam warahmatullahi wabaraakatuh.Semoga Allah Swt,memberikan
ampunan bagiku dan bagi kalian.Semoga Allah Swt,menerima taubatku dan taubat
kalian.Dengan menyebut nama Allah,bukan orang yang berpamitan.”Sehari semalam
beliau,mengatakan hal itu.Beliau juga berkata.”Celakalah engkau,aku sudah tidak
memperdulikan apa-apa lagi.Tidak juga dengan malaikat maut,serahkan kami kepada
Dzat yang menolong kami selain engkau.”Sambil menjerit keras.Hari itu merupakan
hari wafatnya beliau”.
Ketika
beberapa orang putra beliau amsuk di samping beliau,putra beliau yang bernama
Abdul Jabbar menuliskan pesan beliau,beliau mengatakan.”Berikanlah kepada
Afif,agar ia yang menulis.Maka saya mengambil penanya lalu menulis pesan:
“Kelak Allah akan memberika kelapangan
sesudah kesempitan”(Q.S
ath-Thariq:7) Perintahkanlah untuk menceritakan sifat-sifat yang telah dating.Hukum
itu berubah,sedangkan ilmu tidak beruba.Hukum itu bisa terhapus,sedangkan ilmu
tidak.Ilmu Allah Swt,tidak bisa dirusak oleh adanya hokum.
Musa yang
masih juga putra beliau menceritakan kepada saya.”Ketika beliau mengucapkan Ta
azzaza, dengan keras dan benar,kemudian beliau mengucapkan ALLAH,ALLAH,ALLAH.”Nada
suaranya semakin melemah,dan lidahnya tidak lagi dapat menempel pada
langit-langit mulutnya .Kemudian beliaupun meninggal dunia.Semoga Allah
Swt.Menghimpun kita semua bersama beliau di tempat yang di senangi disisi Tuhan
yang Maha Kuasa.Segala puji bagi Allah,Tuhan semesta alam,Rahmat Allah semoga
telah terlimpahkan kepada Nabi-nabinya terutama pilihan,yaitu Muhammad
Saw.Serta seluruh keluarga,sahabat dan pengikunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar