Senin, 07 Januari 2019

Ujian dan Cobaan


Pada hari selasa sore tanggal 17 Ramdhan 545 H,Syaikh Abdul Qodir Jaelani menyampaikan ceramahnya:
Ujian dan cobaan adalah suatu keniscayaan yang harus ada sebagai pembutian, terlebih bagi mereka  yang suka mengaku-ngaku.Apabila tidak ada ujian dan cobaan,sudah barang tentu banyak makhluk yang mengaku sebagai wali.Oleh karena itu pasti ujiannya,agar mereka mengatakan ,”Setiap kewalian itu pasti ada ujiannya,agar tidak ada pengakuan yang dusta.”Di antara pertandaan wali adalah kesabaran dalam menghadapi tekanan manusia yang menyakitkan.Para wali bergaul dengan manusia tetapi ia tidak memperdulikan ucapan mereka.Sesungguhnya para wali telah menyerahkan harga dirinya kepada mereka.”Cinta terhadap sesuatu membuat seseorang buta dan tuli.”
            Para wali mencintai Allah Swt.Sehingga mereka buta dan tuli terhadap segala sesuatu selain Dia.Mereka menemui manusia dan berbicara dengan ucapan yang baik,dan lemah lembut,terkadang mereka juga marah kepada manusia karena cintanya kepada Allah Swt.Sesuai dengan kemurkaannya.Meraka adalah dokter,oleh karenanya mereka tahu bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya,seorang dokter tidak mengobati setiap penyakit dengan satu obat saja.Dilihat dari hati dan maknanya,mereka di sisi Allah Swt,seperti ashabul kahfi.Jibril a.s,dengan tangan qudratnya dan mahabbahnya telah mengendalikan dan memindahkan mereka dari satu keadaan kepada keadaan yang lainnya.
            Sebagian ahli sufi mengatakan ,tidak ada yang dapat tersenyum di hadapan orang fasik kecuali orang arif.Ia memerintah dan melarang serta sanggup menahan berbagai tekanan yang menyakitkan.Tidak ada yang sanggup melakukan itu kecuali orang-orang yang telah ma’rifat kepada Allah Swt.Adapun,orang yang zuhud,’abid,dan pelajar,tidak akan sanggup melakukanya.bagaimana tidak,meraka mengasihi orang-orang yang durhaka,mereka telah memperoleh rahmat dan mencapai maqam taubat dan ampunan.Akhlak orang arif adalah akhlak Allah Swt.Ia berjuang untuk melepaskan orang-orang durhaka dari belenggu tangan setan dan hawa nafsu.Bukankah apabila engkau mendapati anaku berada dalam tawanan orang kafir,engkau akan berjuang dengan segenap tenaga untuk melepaskannya?seperti dimikianlah orang-orang yang arif itu.Seluruh manusia ia anggap sebagai anaknya.Ia berbicara kepada mereka dengan lisan hokum,keudian mengasihi mereka karena menyaksikan mereka berdasarkan ilmu.Maka ia melihat perbuatan Allah Swt,terhadap manusia ia melihat bagaimana keluarnya ketetapan dan takdir dari pintu hokum dan ilmunya.Akan tetapi,ia menyembunyikan semua itu da tetap berbicara kepada manusia dengan Bahasa hokum berupa perintah dan larangan tidak berbicara kepada mereka dengan Bahasa ilmunya,yaitu nurani.
            Orang bodoh itu melihat dengan pandangan mata kepalanya,orang berakal melihat dengan pandangan akal,sedangkan orang yang ma’rifat melihat dengan mata hatinya.Ia terasing dari makhluk sehingga tidak ada yang tinggal di dalam hatinya kecuali Allah Swt.Ia berkata,”Dialah yang Awal dan yang Akhir,yang Dzahir dan yang Batin.”Allah Swt,menjadi lahir dan batin,dan menjadi yang awal dan akhirnya serta menjadi bentuk dan maknanya.Tidak ada sesuatu selain Dia di sisinya.Maka cintanya akan mengabadi bersama kepadanya di dunia dan akhirat.Merendahlah kepada orang yang lebih rendah hati,dan sombong lah kepada orang yang lebih sombong.Setan,hawa nafsu,watak dan teman-teman buruk adalah musuh-musuhmu.Maka waspadalah terhadap mereka, agar engkau tidak terjerumus kapada kebinasaan.Tuntutlah ilmu sehingga engkau mengetahui bagaimana kamu bersikap terhadap mereka,mengusir mereka,kemudian engkau juga mengetahui bagaimana engkau  mengabdi kepada Tuhanmu.Karena orang yang bodoh ibadahnya tidak akan diterima.”Barang siapa yang menyembah selain Allah dengan kebodohannya,maka keburukannya lebih besar dari pada kebaikan.”
            Ibadah orang bodoh tidak memiliki nilai sama sekali.Bahkan ia berada dalam kerusakan dan kegelapan gulitanya.Akann tetapi,ilmu pun tidak akan memberi manfaat apabila tidak diamalkan,sebagaimana amal akan sia-sia apabila tidak di sertai dengan keikhlasan.Ilmu yang engkau miliki kemudian tidak di amalkan maka ia akan menuntutnya.Rasulullah Saw.bersabda,”Orang bodoh akan di siksa sekali (karena kebodohannya)sedangkan orang berilmu akan disiksa tujuh kali (lebih berat karena ilmunya).”Orang bodoh akan di siksa karena ia tidak mau belajar,dan orang berilmu akan di siksa karena tidak mengamalkannya.Oleh karena itu tuntutlah ilmu kemudian amalkan dan ajarkan kepada orang lain,maka engkau akan memperoleh dua pahala:pahala ilmu dan pahala menuntut ilmu.
            Dunia ini gelap dan ilmunya adalah penerangnya,maka barang siapa yang tidak memiliki ilmu tentu ia akan terjeremba kedalam kegelapan dan kerusakan akan lebih banyak dari pada kebaikan.Ya allah sucikanlah hati kami,berikanlah mahkota pada nurani kami.Berilah isyarat bagi memikiran kami mengenai sesuatu diantara kami dan engkau yang berada di luar jangkauan akan kami dan manusia.
            Ya Allah,jadikanlah kami merasa cukup,sehingga tidak segala membutuhkan sesuatu.Puaskanlah kami dengan mu terhadap selain engkau.Kayakanlah guru dari anak-anak mereka dari segala kesibukan rumah mereka.Jadikanlah rumahnya sebagai rumah madrasah.Ya Allah engkau tahu bahwa ucapan ini telah menguasai aku,maka ampunilah aku,aku mengajukan permohonan dengan kejernihan hati dan kebersihan nuraniku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar