Kamis, 10 Januari 2019

Menghapuskan Angan-angan Mengenai Kekayaan


Pada hari jumat pagi-pagi tanggal 8 Syawal 545 H di madrasah Ma’muroh,Syaikh Muhyidin Abdul Qodir Jaelani menyampaikan ceramahnya:
Wahai orang-orang yang ada dalam kefakiran,jangan berangan-angan tentang kekayaan.Sebab angan-angan iti menjadi penyebab kehancuranmu.Wahai orang yang sedang menderita sakit,jangan hanya berangan tentang kesehatan,sebab iti pun adalah pangkal keruksakanmu.Jadilah sebagai orang yang berakal.Cukuplah dengan ketetapan yang telah ditetapan untukmu,dan jangan meminta lebih dari itu,Setiap kali Allah ‘Azza wa Jalla mengabulkan permintaanmu,akan muncul kecemasan dan kesusahan.Kamu sudah mencobanya,kecuali hamba yang diperintah untuk meminta dengan hatinya.Hendak meminta untuk pengampunan,sehat,perlindungan dari urusan agama,dunia dan akhirat.Cukuplah dengan permitaan tersebut.jangan memilih terhadap kehendak Allah dan jangan bersikap sombong atas taqdirnya,karena itu akan membinasakanmu.Jangan bersikap sombong kepada Allah dan jangan sewenang-wenang terhadap makhluknya,dengan alasan kekuatan dan kekayaan engkau miliki.Sesungguhnya itu akan menghancurkan dirimu sendiri dari Allah Swt,akan mengadzabmu.Sesungguhnya adzabnya sangat keras dan pedih.Sangat rugi dan celaka!jika pada lisan mengaku muslim,sementara hatinya tidak.Ucapannyamengaku muslim,sedangkan perbuatan tidak.saat ada di keramaian mengaku muslim,tetapi saat sendiri tidak.
            Apakah kamu tidak mengetahui,sesungguhnya jika engkau melakukan shalat,mengerjakan puasa dan berbuat kebajikan,sedangkan tidak memurnikan tujuan semata karena Allah’Azza wa Jalla.Maka sesungguhnya engkau termasuk orang yang munafik.Jauh dari Allah Swt.Bertaubatlah sekarang juga! Bertaubat kepada Allah dari segala ucapan dan perbuatan yang hanya bertujuan karena karena dunia.Umat yang di dalam perbuatannya tidak diiringi kecintaanyang sangat(terhadap dunia),mereka adalah orang-orang yang berbahagia,mereka adalah orang-orang yang yakin pada tauhidullah,mereka adalah orang-orang yang ikhlas,bersabar terhadap ujiannya serta bersyukur atas segala nikmatnya.Mereka mengingat(Allah)dengan lisannya,lalu dengan hatinya dan lubuk hatinya yang terdalampun berdzikir kepada Allah.Jika datang kepada mereka godaan dari makhluknya,maka wajahnya akan tersenyum,kerajaan di dunia tidak berharga di matanya,seluruh yang ada di dalam dunia mencadi kecil,remeh dan tidak berarti.Sebagai tambahan pahala bagi mereka,mereka menjadi penghuni Syurga dan terhindar dari neraka.Semuanya hancur lebur,tidak bumi,tidak juga langit,tidak penghuninya.Allah berfirman,”Maka ingatlah kepada ku,aku pun akan ingat kepadamu,bersyukur kepada ku dan jangan lah kamu ingkar kapadaku”.(Q.S.Al-Baqorah :152).Berdzikirlah kepadanya dengan penuh kekhusyuan.Perhatikan firman Allah dalam sebagian perkataan hadits qudsinya,”Aku bersama orang yang berdzikir(ingat)kepadaku.”Maka mereka hijrah menuju pertemuan untuk berdzikir sehingga mencapai kebersamaan dengannya.
            Wahai manusia,jangan bingung.Ilmu ini tidak akan memberikan kalian manfaat kecuali disertai dengan amalannya.Kerjakanlah apa yang di perintahkan di dalam Al-Qur’an.Ini adalah hokum Allah’Azza wa Jalla.Mereka mengamalkannya dari hari ke hari,tahun ke tahun sehingga mereka memperoleh buah sebagai hasilnya.Rasulullah Bersabda,”Ilmu itu akan berhubungan dengan perbuatan jika direspon,jika tidak maka ilmu tersebut akan berlalu.”Nilai ilmu itu akan hilang,dan yang tersisa petakanya.Syafaat darinya akan ikut hilang sehingga Allah enggan mendekat dan tidak mau memenuhi kebutuhanmu.Isinya akan hilang,dan yang tersisa hanyalah kulitnya,Dan inti dari ilmu adalah amal.Tidak sah ucapanmu bahwa engkau pengikut Rasulullah ,sementara engkau tidak melakukan sunnah-sunnahnya.Jika engkau telah melakukan apa yang diperintahkannya,sebutlah hati dan lubuk terdalam hatimu untuk memasuki Allah ‘Azza wa Jalla.Ilmu mu memanggilmu,tetapi engkau tidak mendengarkannya,sungguh yang dimikian karena tidak ada lagi hati di dalam dirimu.Ilmu yang disertai dengan amal akan mendekatkanmu kepada Dzat yang menurunkan ilmu tersebut.Jika engkau melakukan aturan ini,maka ilmu lahir yang ada,akan melahirkan ilmu batin.Sehingga akan terbentuk dua pandangan.Hatimu akan menjadi takut.Ilmu dan hikmah,lahir dan batin.Kewajibanmu adalah mensucikannya.Dengan ilmu tersebut,nasihatilah karib karabat.Sebab zakatnya ilmu(pencuciannya)adalah menyebarkannya,dan berdakwah kepada makhluhnya agar menuju ‘Azza wa Jalla.Allah Swt berfirman,”Dan hanya orang-orang yang bersabarlah yang di sempurnakan pahalannya dengan tanpa batasan.”(Q.S.Az-Zumar :10)
            Ya Allah,anugrahkan kepada kami kesempatan untuk bertemu dengan mu di dunia maupun di akhirat.Karuniakanlah kepada kami nikmatnya berdekatan dengan mu dan menatap wajah mu.Dan jadikanlah kami sebagai orang yang rela mengaku engkau sebagai Tuhanmu dan berpaling dari selain mu.Anugerahkan kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat,dan perihalalah kami dari api siksa neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar